Sabtu, 02 Juni 2012

DAMPAK PROGRAM-PROGRAM ATAU SIARAN TELEVISI DAN RADIO MENGUBAH POLA HIDUP MANUSIA KHUSUSNYA ANAK-ANAK DIDALAM KELUARGA

MAKALAH 2

NAMA     : IMAN SURYAMAN
NIM         : 1209406031
JURUSAN     : ILMU KOMUNIKASI HUMAS
KELAS     : A SEMESTER VI (ENAM)
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.
    Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang. Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.
    Dewasa ini teknologi sudah semakin maju. Dimana orang dalam memerlukan berita atau informasi sudah sangat mudah memperolehnya. Dari sekian banyak kemajuan teknologi salah satu diantaranya adalah pesawat televisi dan radio. Berbicara mengenai televisi dan radio, tentu ada tiga pihak yang terlibat di dalamnya, yakni yang menyajikan, yang disajikan dan yang menikmati. Televisi yang selama ini berperan sebagai media massa elektronik, walaupun dalam bentuk yang paling sederhana, ternyata mampu menggelitik, mempengaruhi dan menggiring seluruh umat manusia untuk membeli dan memilikinya di berbagai belahan bumi ini sehingga boleh jadi, sampai hari ini, sudah sekian milyar pesawat televisi diproduksi banyak pabrik di seluruh dunia. Sementara merk, harga, mutu dan modelnya pun sudah sangat beragam dan banyak pilihan. Hal yang sama berlaku pula dengan radio, dimana radio pada saat ini kurang banyak diminati dikarenakan efek output atau hasil dari radio tidak semenarik televisi, yakni radio hanya menghasilkan efek output berupa audio, yang berbeda dengan televisi dengan efek output audio visual-nya.
    Berbicara mengenai televisi dan radio tentu saja tidak terlepas dari program-program atau siaran yang disajikan didalam televisi dan radio tersebut. Dikarenakan program-program atau siaran tersebut semakin hari semakin banyak dengan alasan mengejar rating untuk meningkatkan pendapatan dari penyedia program-program atau siaran televisi dan radio, tentunya akan berdampak pada pola kehidupan manusia pada umumnya, dan khususnya dalam pola kehidupan keluarga. Hal ini menarik penulis untuk mencoba menelaah seberapa besar dampak dari program-program atau siaran televisi dan radio mengubah pola hidup manusia khususnya didalam keluarga. Maka dari itu penulis mencoba untuk membuat makalah yang bertemakan “Bagaimana dampak program-program atau siaran televisi dan radio mengubah pola hidup manusia khususnya anak-anak didalam keluarga”, sebagai salah satu untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) semester VI, mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Jurusan Ilmu Komunikasi Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Perumusan Masalah
    Berdasarkan pemaparan diatas, maka timbul perumusan masalah, yaitu Bagaimanakah  dampak program-program atau siaran televisi dan radio mengubah pola hidup manusia khususnya anak-anak didalam keluarga.
Tujuan Penulisan Makalah
    Tujuan penulisan makalah ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana dampak program-program atau siaran televisi dan radio mengubah pola hidup manusia khususnya anak-anak didalam keluarga. Dan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) semester VI, mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Jurusan Ilmu Komunikasi Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Manfaat Penulisan Makalah
    Manfaat dari penulisan makalah ini terbagi menjadi dua, yakni: a) Manfaat Teoretis, yaitu untuk memberikan informasi tentang bagaimanakah dampak program-program atau siaran televisi dan radio mengubah pola hidup manusia khususnya anak-anak didalam keluarga, khususnya dibidang kajian sosiologis kehidupan manusia. Kemudian b) Manfaat Praktisnya, yaitu untuk memenuhi nilai UAS mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Jurusan Ilmu Komunikasi Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.



















BAB II
PEMBAHASAN

Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu. Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya. Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.
Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu. Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara. Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kkilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.
Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu. Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.
Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440. Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).
Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).
Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.
Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir.
Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.
Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.
Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital. Dari perkembangan teknologi media penyampaian pesan tersebut (teknologi komunikasi dan teknologi informasi) semakin maju ketika memasuki abad-20 Masehi, penggabungan antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi (konvergensi) menghasilkan ide-ide kreatif dari manusia untuk membuat program-program ataun siaran untuk bisa dinikmati oleh manusia, dan pada umumnya siaran atau program-program itu bersifat hiburan (entertaiment), pendidikan (education), dan akses informasi berita (information). Program-program atau siaran tersebut kebanyakan dimunulkan di media televisi dan radio.
    Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi seperti sekarang ini. Dr. Lee De Forest (1873-1961) dari AMerika Serikat dpat dianggap sebagai pelopor di dalam penemuan radio. Radio berhasil ditemukan pada tahun 1916. Oleh karena itu, ia dijuluki sebagai “The Father of Radio”. Walaupun Demikian Gugliermo Marconi yang terkenal dengan penemuan telegraf tanpa kawat, telah merintis penemuan teknologi radio sejak tahun 1894. Ketika itu, ia membaca eksperimen Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894) seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman yang menemukan gelombang elektromagnetis dalam suatu majalah Italia.Pada tahun 1895, Marconi mengadakan eksperimen dengan menggunakan dasar pengetahuan dari penemuan Hertz. Dalam eksperimennya, ia berhasil menerima sinyal tanpa kawat dalam jarak satu mil dari sumbernya. Eksperimen lain yang dilakukan tahun 1896 yakni mengirimkan sinyal –sinyal tersebut dan dapat diterima dalam jarak delapan mil. Penemuan inilah yang kemudian dikembangkan oleh Dr. Lee De Forest. Forest juga memperkenalkan lampu vakum (vaccum tube) untuk dapat menyiarkan suara yang masuk. Lampu masuk itu dipergunakan pada tahun 1906.
    Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio siaran telah dirintis oleh Prof. E.H. Amstrong dari Universitas Columbia pada tahun 1933. Ia memperkenalkan sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan Amplitude Modulation (AM) yang biasa digunakan dalam radio.  Dengan sistem yang baru itu, para pendengar memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
•    Dapat menghilangkan interferensi (gangguan, pencampuran) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik marahari, atau alat listrik
•    Dapat menghilangkan interferensi yang disebabkan oleh dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama.
•    Menghasilkan suara yang lebih baik.
    Sementara itu, perkembangan radio di Indonesia juga mengalami proses yang sangat panjang, yaitu daro zaman kekuasaan Hindia Belanda, zaman pendudukan Jepang, dan berikutnya zaman Indonesia Merdeka. Pada zaman kekuasaan Hindia Belanda, radio mulai berkembang di Indonesia. Radio yang pertama muncul di Indonesia yaitu Bataviasche Radio Vereeniging (BRV) di Jakarta (batavia). BRV secara resmi berdiri pada tanggal 16 Juni 1925. Sejak BRV berdiri, muncul radio siaran lainnya seperti Nederlandsch Indishce Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan. Di Surakarta berdiri Solossche Radio Vereeniging (SRV) dan di Yogyakarta berdiri radio Mataramse Vereeniging voor Omroep (MAVRO). SRV dapat dipandang sebagai pelopor munculnya radio siaran yang diusahakan oleh bangsa Indonesia. SRV didirikan oleh Mangkunegara VII dan Sarsito Mangunkusumo pada tanggal 1 April 1933. Kemudian pada tanggal 29 Maret 1937, atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo berdirilah Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) di Bandung. Tujuan PPRK adalah berupaya memajukan kesenian dan kebudayaan nasional guna kemajuan rohani dan jasmani masyarakat Indonesia.
    Sedangkan pada zaman pendudukan Jepang, perkembangan radio mengalami kemunduran. Pemerintah pendudukan Jepang mengatur penyelenggaraan radio siaran secara ketat. Penyelenggaraan radio siaran diatur oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, dan merupakan radio siaran yang berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya dinamakan Hoso Kyoku, terdapat di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.
    Pada waktu itu semua siaran radio diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Akan tetapi, selama pendudukan Jepang kebudayaan dan kesenian mengalami kemajuan yang sangat pesat. Rakyat mendapat kesempatan yang sangat banyak untuk mengembangkan kebudayaan dan kesenian. Kesempatan ini menyebabkan pula munculnya seniman-seniman pencipta lagu-lagu Indonesia baru.
    Pada masa, Indonesia merdeka, perkembangan radio mengalami perkembangan kemajuan yang sangat pesat. Orang-orang yang berkecimpung di bidang radio menganggap penting untuk mengorganisasikan radio siaran. Pada tanggal 10 September 1945 para pemimpin radio dari seluruh Jawa berkumpul di Jakarta untuk membicarakan masalah tersebut. Pada tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio sepakat untuk mendirikan radio siaran yang bernama Radio Republik Indonesia (RRI).  Ketika didirikan, RRI memiliki 8 stasiun radio siaran yang terdapat di delapan kota di Jawa (bekas Hoso Kyoku).
    Televisi dan radio dengan berbagai program acara siarannya selama ini dengan berbagai jenis tayangan informasi dan hiburannya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi para pemirsanya. Manfaat dan kegunaan pesawat televisi memang bukan tidak ada. Hanya, dibandingkan dengan kerugiannya, manfaat menonton acara televisi sampai saat ini, jauh lebih kecil ketimbang kemudaratan atau kerugian yang akan ditimbulkannya.
Untuk itulah pemerintah telah mengatur Undang-Undang Republik Indonesia nomor: 24 tahun 1997 tentang Penyiaran. Sebagai dasar pengaturan dan pembinaan penyelenggaraan penyiaran dimana penyiaran merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dalam upaya mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
    Hal ini tercantum dalam BAB Ii Undang-Undang Penyiaran Nomor 24 tahun 1997.
•    Pasal 2: Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
•    Pasal 3: Penyiaran berdasarkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kemanfaatan, pemerataan, keseimbangan, keserasian dan keselarasan, kemandirian, kejuangan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
•    Pasal 4: Penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur.
•    Pasal 5: Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
•    Pasal 6: penyiaran diarahkan untuk
─    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
─    Menyalurkan pendapat umum yang konstruktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
─    Meningkatkan ketahanan budaya bangsa.
─    Meningkatkan kesadaran hukum dan disiplin nasional yang mantap dan dinamis
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa segala macam penyiaran termasuk penyiaran atau tayangan di televisi harus berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
    Memang tayangan televisi ada manfaat dan mudarat atau kerugiannya. Lebih-lebih apabila pengaruh tayangan yang merugikan atau negatif dicerna oleh anak-anak yang pada gilirannya akan mewarnai pola pikir anak-anak. Apabila pola pikir anak-anak sudah terkontaminasi oleh pikiran yang tidak sehat maka akan terbawa pada usia remaja. Dan kita sadari bahwa remaja adalah bentuk miniatur dari pada kehidupan suatu bangsa. Akan bagaimana Indonesia untuk masa mendatang tergantung dari pada warna anak-anak yang akan menjadi remaja dan bagaimana pola pikir remajanya.

Tinjauan Teoritis Tentang Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Keluarga Khususnya Akhlak Anak
    Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio. (Kamus Internasional Populer: 196). Televisi sama halnya dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.
Yang dimaksud dengan televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50). Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
    Dewasa ini televisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Apa yang kita saksikan pada layar televisi, semuanya merupakan unsur gambar dan suara. Jadi ada dua unsur yang melengkapinya yaitu unsur gambar dan unsur suara. Rekaman suara dengan gambar yang dilakukan di stasiun televisi berubah menjadi getaran-getaran listrik, getaran-getaran listrik ini diberikan pada pemancar, pemancar mengubah getaran getaran-getaran listrik tersebut menjadi gelombang elektromagnetik, gelombang elektromagnetik ini ditangkap oleh satelit. Melalui satelit inilah gelombang elektromagnetik dipancarkan sehingga masyarakat dapat menyaksikan siaran televisi.
    Sesuai dengan undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 4, bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur.
Jadi sangat jelas tujuan secara umum adanya televisi di Indonesia sudah diatur dalam undang-undang penyiaran ini. Sedangkan tujuan secara khususnya dimiliki oleh stasiun televisi yang bersangkutan, contohnya TVRI “Menjalin Persatuan dan Kesatuan”. Dari uraian di atas penulis dapat mengklarifikasikan mengenai tujuan secara umum adanya televisi atau penyiaran di Indonesia, adalah sebagai berikut:
1.    Menumbuhkan dan mengembangkan mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. dan
3.    Mengembangkan masyarakat adil dan makmur.
    Pada dasarnya televisi sebagai alat atau media massa elektronik yang dipergunakan oleh pemilik atau pemanfaat untuk memperoleh sejumlah informasi, hiburan, pendidikan dan sebagainya. Sesuai dengan undang-undang penyiaran nomor 24 tahun 1997, BAB II pasal 5 berbunyi “Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.” Banyak acara yang disajikan oleh stasiun televisi di antaranya, mengenai sajian kebudayaan bangsa Indonesia, sehingga hal ini dapat menarik minat penontonnya untuk lebih mencintai kebudayaan bangsa sendiri, sebagai salah satu warisan bangsa yang perlu dilestarikan. Dari uraian di atas mengenai fungsi televisi secara umum menurut undang-undang penyiaran, dapat kita deskripsikan bahwa fungsi televisi sangat baik karena memiliki fungsi sebagai berikut:
1.    Media informasi dan penerangan.
2.    Media pendidikan dan hiburan.
3.    Media untuk memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
4.    Media pertahanan dan keamanan.

Manfaat dan Mudarat Televisi
Manfaat Televisi.
    Televisi memang tidak dapat difungsikan mempunyai manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya, baik manfaat yang bersifat kognitif afektif maupun psikomotor. Namun tergantung pada acara yang ditayangkan televisi. Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya. Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya.
    Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak. Televisi menarik minat baik terhadap orang dewasa khususnya pada anak-anak yang senang melihat televisi karena tayangan atau acara-acaranya yang menarik dan cara penyajiannya yang menyenangkan.

Mudarat Televisi
    Kemudaratan yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik yang disebabkan karena terapan kesannya, maupun kehadirannya sebagai media fisik terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih berbagai acara yang disajikan. Dalam konteks semacam ini maka kita dapat melihat beberapa kemudaratan itu sebagai berikut:
1.    Menyia-nyiakan waktu dan umur.
    Mengingat waktu itu terbatas, juga umur kita, maka menonton televisi dapat dikategorikan menyia-nyiakan waktu dan umur, bila acara yang ditontonnya terus menerus bersifat hiburan di dalamnya (ditinjau secara hakiki) merusak aqidah kita ini mesti disadari karena kita diciptakan bukan untuk hiburan tapi justru untuk beribadah.
2.    Melalaikan tugas dan kewajiban.
    Kenyataan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, juga sudah menunjukan dengan jelas dan tegas bahwa menonton televisi dengan acaranya yang memikat dan menarik sering kali membawa kita pada kelalaian. Televisi bukan hanya membuat kita terbius oleh acaranya, namun pula menyeret kita dalam kelalaian tugas dan kewajiban kita sehari-hari. Misalnya banyak orang yang malas untuk sholat ke mesjid karena mereka terbius oleh acara atau tayangan televisi.
3.    Menumbuhkan sikap hidup konsumtif.
    Ajaran sikap dan pola konsumtif biasanya terkemas dalam bentuk iklan dimana banyak iklan yang berpenampilan buruk yang sama sekali tidak mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik dan positif.
4.    Mengganggu kesehatan.
    Terlalu sering dan terlalu lama memaku diri di hadapan televisi untuk menikmati berbagai macam acara yang ditayangkan cepat atau lambat akan menimbulkan gangguan kesehatan pada pemirsa. Misalnya kesehatan mata baik yang disebabkan karena radiasi yang bersumber dari layar televisi maupun yang disebabkan karena kepenatan atau kelelahan akibat nonton terus menerus.
5.    Alat transportasi kejahatan dan kebejatan moral.
    Sudah merupakan fitrah, bahwa manusia memiliki sifat meniru, sehingga manusia yang satu akan meniru cenderung untuk mengikuti manusia yang lain, baik dalam sifat, sikap maupun tindakannya. Dalam hal adanya berbagai sajian program dan acara yang disiarkan di televisi misalnya, film, sinetron, musik, drama dan lain sebagainya yang paling dikhawatirkan adalah jika tontonan tersebut merupakan adegan dari kebejatan moral contohnya, pembunuhan, pemerkosaan, pornografi yang tentu saja sedikit atau banyak akan ditiru oleh para pemirsa sesuai fitrahnya.
6.    Memutuskan silaturahmi.
    Dengan kehadiran televisi di hampir setiap rumah tangga, banyak orang yang merasa cukup memiliki teman atau sahabat yang setia, melalui kenikmatan yang didapat dari berbagai acara televisi yang disajikan di tempat tinggalnya. Akibatnya mereka tidak lagi merasa membutuhkan teman, kawan, sahabat untuk misalnya; saling berbagi suka dan duka, saling bertukar pikiran dan berbagai keperluan lainnya sebagaimana layaknya hidup dan kehidupan suatu masyarakat yang islami.
7.    Mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar murid.
    Dalam hal penyebab kemunduran prestasi belajar murid generasi muda dewasa ini, indikasinya adalah kehadiran televisi di tempat tinggal mereka. Lantaran berbagai macam acara hiburan yang ditayangkan dalam televisi yang memikat dan menggiurkan para pelajar. Ternyata mampu memporakporandakan jadwal waktu belajar mereka untuk disiplin waktu belajar, karena mereka sudah terbius oleh pengaruh hingar bingar dan kenikmatan yang ditawarkan oleh berbagai macam hiburan televisi.
Gambaran Umum Akhlak Anak
Pengertian Akhlak Secara lughowi akhlak jama’nya khuluk, tingkah laku perangai, bentuk kepribadian. Dan secara sempitnya pengertian akhlak dapat diartikan dengan:
•    Kumpulan kaidah-kaidah untuk menempuh jalan yang baik.
•    Jalan yang sesuai untuk menuju akhlak.
•    Pandangan akal tentang kebaikan dan keburukan.
    Pendapat seorang filosof muslim yang bernama ibnu Maskawaih, mendefinisikan akhlak secara luas sebagai berikut: “Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melakukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.” Imam Al Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut: “Siapa yang berteman dengan orang mulia dia akan ikut mulia, siapa yang berteman dengan orang hina tidak akan ikut mulia. Tidakkah engkau lihat kata syufi betapa kulit kambing yang hina dicium orang ketika kambing berteman dengan al-qur’an) jadi kantong (Qur’an) tapi kulit kambing yang berteman dengan kayu (dijadikan bedug) tiap waktu sholat orang memukulnya.”
    Televisi dapat juga disebut sebagai sebuah keajaiban dalam dunia walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana yang mampu secara efektif berperan sebagai media massa dalam berbagai informasi dengan gambar hidup, berwarna-warni dan bergerak. Sehingga dapat memikat, membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya itulah sebabnya, sebagian besar pemirsa menganggap bahwa informasi apa saja yang ditayangkan televisi adalah benar, apa saja yang disajikan oleh televisi adalah baik. Sehingga mereka memutuskan bahwa televisi merupakan satu-satunya sumber dan pusat informasi yang benar, baik dan akurat, bahkan televisi dianggap sebagai guru yang wajib diturut dan diikuti, alat yang paling efisien dan efektif untuk mengenal mempelajari dan mendapatkan berbagai hal dalam hidup dan kehidupan ini ketimbang berbagai buku bacaan yang dianggap menyita waktu.
    Dari sekian banyak program acara yang disajikan televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi. Banyak fakta yang kita jumpai dari informasi yang disampaikan televisi, baik fakta positif maupun fakta negatif. Sehingga hal ini baik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif atau ke arah negatif. Sehingga ada dua pengaruh tayangan televisi terhadap akhlak anak yaitu:
Pengaruh yang bersifat positif.
    Televisi dapat memberikan pengaruh yang positif bagi para pemirsa yang menyaksikan program acara atau tayangan televisi. Adapun pengaruhnya yang bersifat positif sebagai berikut:
a)    Adanya sinetron yang bernafaskan keagamaan seperti: rahasia ilahi, kuasa ilahi, dan lain sebagainya.
b)    Adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya.
Pengaruh yang bersifat negatif.
    Tayangan televisi tidak hanya memberikan pengaruh yang positif saja tetapi acara televisi lebih banyak memberikan pengaruh yang negatif kepada sikap para pemirsanya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi, sehingga akan mempengaruhi akhlak penonton ke arah negatif. Adapun pengaruhnya tayangan televisi yang bersifat negatif sebagai berikut:
a)    Sering menonton televisi akan melalaikan tugas dan kewajiban bagi para pemirsa.
b)    Sering menonton televisi akan mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar murid.
c)    Anak-anak cenderung lebih menyukai tayangan yang bernuansakan kekerasan.
d)    Setelah menonton tayangan televisi mereka suka meniru apa yang telah mereka tonton.
    Mungkin kita akan lebih yakin terhadap temuan Coles apabila mengkaji bagaimana proses pembentukan perilaku manusia. Pembentukan perilaku didasarkan pada stimulus yang diterima melalui pancaindra yang kemudian diberi arti dan makna berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan keyakinan yang dimilikinya. Anak, sebagai individu yang masih labil dan mencari jati diri, sangat rentang dengan perilaku peniruan yang akhirnya akan terinternalisasi dan membentuk pada kepribadiannya. Tayangan televisi yang dilihatnya setiap saat masuk ke dalam otaknya. Bagi anak yang berasal dari mutu kehidupan keluarganya baik, semua yang ia lihat di layar televisi dapat disaring melalui suasana keluarga yang harmonis, dimana orang tuanya bisa menjadi panutan. Komunikasi dan contoh orang tua dalam perilaku sehari-hari membuat benteng yang kokoh dalam membendung semua pengaruh buruk di layar televisi. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga yang mutu kehidupan keluarganya rendah, semua tayangan di televisi sulit disaring, karena mereka belum bisa membedakan mana perilaku yang baik/buruk. Begitu pula dalam lingkungan keseharian di keluarganya tidak ditemukan sikap dan perilaku normatif yang dapat dijadikan filter tayangan televisi.
    Idealnya, para orang tua selalu menjadi pendamping anak dalam menonton televisi. Acara-acara mana yang pantas ditonton mereka. Begitu pula mereka diberikan penjelasan mengenai adegan/peristiwa dalam film termasuk adegan fiktif. Namun masalahnya, apakah sanggup para orang tua mendampingi putra-putrinya nonton TV. Kini si keci dimungkinkan nonton TV setiap saat dengan berbagai acara termasuk film adegan kekerasan/sadisme. Semen-tara itu para orang tua sibuk dengan tugas pekerjaan sehari-harinya. Oleh karena itu benteng yang paling kuat adalah bagaimana menciptakan keluarga yang harmonis. Komunikasi orang tua dan anak dituntut lancar dan berkualitas. Nilai, norma, dan ajaran agama dijadikan landasan hidup dalam keluarga. Kondisi seperti ini akan menjadi benteng yang kokoh bagi anak dalam menyaring gencarnya tayangan televisi.
Catatan Akhir
    Media televisi dapat menyajikan pesan/objek yang sebenarnya termasuk hasil dramatisir secara audio visual dan unsur gerak (live) dalam waktu bersamaan (broadcast). Pesan yang dihasilkan televisi dapat menyerupai benda/objek yang sebenarnya atau menimbulkan kesan lain. Oleh karena itu media ini memiliki potensi besar dalam merubah sikap dan perilaku masyarakat. Sementara itu persaingan di antara stasiun televisi semakin ketat. Mereka bersaing menyajikan acara-acara yang digemari penonton, bahkan tanpa memerhatikan dampak negatif dari tayangan tersebut. Penonton televisi sangatlah beragam. Di sana terdapat anak-anak dan remaja yang relatif masih mudah terpengaruh dan dipengaruhi.
    Gencarnya tayangan televisi yang berbau kekerasan, konsumtif, sadisme, erotik, bahkan sensual menimbulkan kekhawatiran para orang tua. Kondisi seperti ini sangatlah wajar, karena kini anak-anak mereka bisa menyaksikan acara televisi setiap saat. Tindak kekerasan dan perilaku negatif lainnya yang kini cenderung meningkat pada anak/remaja langsung menuding televisi sebagai biang keroknya. Tidak sedikit para orang tua mencacimaki/ protes terhadap tayangan televisi yang dirasakan kurang pas. Sementara itu para orang tua terus sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Mungkin kita (para orang tua) perlu merenungi temuan Coles, bahwa jauh lebih penting menciptakan keluarga yang harmonis dibandingkan menyalahkan tayangan televisi, karena faktor keharmonisan keluarga bisa menangkal pengaruh negatif televisi. Di sini jelas perlu adanya keseimbangan antara keluarga (orang tua) dan pihak stasiun televisi. Keluarga dituntut untuk menciptakan keharmonisan keluarga. Menjaga komunikasi dan menanamkan nilai serta norma agama pada anak. Begitupun para pengelola stasiun televisi hendaknya mempunyai tanggungjawab moral terhadap acara-acara yang ditayangkannya. Mereka hendaknya tidak sekedar mencari untung (kue iklan) terhadap acara yang ditayangkannya. Stasiun televisi merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Mereka mempunyai tanggung-jawab untuk menjaga dan sekaligus mening-katkan nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat, termasuk mendidik anak-anak.






















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
    Manusia memanfaatkan televisi sebagai alat bantu yang paling efisien dan efektif. Dimana kesemuanya ini dapat terwujud melalui berbagai program dan tayangan televisi yang dapat dipertangung jawabkan secara moral dan material. Kebanyakan kegiatan menonton televisi cenderung terencana dan bersifat tak sadar, tiap kali banyak orang mempunyai waktu luang, mereka tiba-tiba saja duduk dihadapan televisinya tanpa diundang banyak niat dan rencana yang tiba-tiba saja dibatalkan, lantaran tergoda, terpanggil, tergelitik untuk menikmati acara tertentu yang disiarkan oleh televisi.
    Televisi dengan mudah bisa melahap sebagian besar waktu anak waktu yang dilewatkan di depan layar televisi berarti waktu yang tidak di manfaatkan oleh anak untuk belajar membaca menggambar atau membantu pekerjaan rumah tangga. Apabila tayangan televisi menyajikan acara hiburan atau acara bernuansa kekerasan maka itu anak – anak cenderung menyukai dan menggemari tayangan tersebut karena apa yang di lihat, di tonton di tayangan televisi biasanya anak – anak cenderung akan menirunya tanpa disaring, di filter dan tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih acara yang di sajikan, sehingga takut akan merusak akhlak anak terhadap pengaruh yang ditayangkan oleh televisi oleh karena itu peran pendamping dan bimbingan oleh orang tua kepada anaknya yang sedang menonton atau menikmati tayangan yang di sajikan oleh pesawat televisi di rumah karena setiap harinya banyak anak – anak menghabiskan waktu di depan pesawat televisi sehingga banyak tayangan atau program acara yang dinikmatinya tanpa banyak memikirkan apakah layak di tonton oleh anak – atau dapat merusak akhlak anaknya.
    Berdasarkan kajian sebagaimana di uraikan di atas penulisan menyimpulkan hal–hal yang berkaitan dengan penyelesaian permasalahan sebagai berikut:
•    Dari sekian banyak tayangan yang disajikan televisi, kebanyakan dapat mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada saat melihat tayangan televisi. Sehingga hal ini baik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya baik pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif.
•    Tayangan televisi yang menyajikan acara hiburan atau acara bernuansa kekerasan maka biasanya anak-anak cenderung menyukai tayangan tersebut karena apa yang ditonton di tayangan televisi biasanya anak cenderung akan menirunya sehingga takut akan merusak akhlak anak.
Daftar Pustaka

•    Mansur, awadl, Dr. (1993). Manfaat Dan Mudarat Televisi, Fikahati Anska, Jakarta.
•    Chen, Milton. (2005). Mendampingi Anak Menonton Telivisi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
•    Drs. Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 1996 PT Raja Grafindo Persada: jakarta.
•    __________ (1997). Undang–Undang Penyiaran No. 24 Tahun 1997, Sinar Gratika, Jakarta.
•    Amin, Ahmad, (1968). Ilmu Akhlak, Bulan Bintang, Jakarta.
•    Bakar Atjeh, Abu (1963). Mutiara Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.
•    Umary, Barmawie, Drs. (1966), Materia akhlak, Cv. Ramadani, Yogyakarta.
•    Om rudi,http://omrudi.blogspot.com 22,januari 2011.
•    Drs. Oos M Anwas, www.pustekkom.go.id.
•    http://pertekkom.blogdetik.com/2008/04/18/perkembangan-teknologi-komunikasi-di-indonesia/
•    http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/isi/inpres2001/ip%206-2001%20lamp.html

PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH 1

NAMA     : IMAN SURYAMAN
NIM         : 1209406031
JURUSAN     : ILMU KOMUNIKASI HUMAS
KELAS     : A SEMESTER VI (ENAM)
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
    Perkembangan Teknologi Informasi sampai dengan saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi dan Komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi Informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif).
    Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat moderen, kemudian secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah globalisasi. Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek Teknologi Informasi, contoh paling sederhana tentang hal ini adalah bila pada masyarakat yang masih tradisional dahulu dalam pencapaian informasi dari jarak jauh memerlukan waktu yang begitu lamanya, karena saat itu masih menggunakan cara pengiriman pesan masih sederhana yaitu surat-menyurat, kemudian berkembang menjadi faksimile kemudian telepon dan sekarang pada tingkat yang lebih moderen telah muncul telepon genggam dalam beragam jenis dan fitur-fitur canggih yang mendominasinya.
    Kemajuan sains dan teknologi yang didalamnya terdapat perkembangan teknologi komunikasi, telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Karena Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan sains teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
    Dari pemaparan latar belakang tersebut penulis mencoba untuk membuat makalah yang bertemakan “Pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi”, sebagai salah satu untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) semester VI, mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Jurusan Ilmu Komunikasi Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

B.    Perumusan Masalah
    Berdasarkan pemaparan diatas, maka timbul perumusan masalah, yaitu Bagaimanakah  Pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi.

C.    Tujuan Penulisan Makalah
    Tujuan penulisan makalah ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana Pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi. Dan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) semester VI, mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Jurusan Ilmu Komunikasi Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

D.    Manfaat Penulisan Makalah
    Manfaat dari penulisan makalah ini terbagi menjadi dua, yakni: a) Manfaat Teoretis, yaitu untuk memberikan informasi tentang bagaimanakah pandangan Islam terhadap Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi, khususnya dibidang kajian sosiologis dalam segi Islam. Kemudian b) Manfaat Praktisnya, yaitu untuk memenuhi nilai UAS mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi di Jurusan Ilmu Komunikasi Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.








BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian
    1. Pengertian Teknologi
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin’’texere’’yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal yang diinginkan. Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia
Pengertian yang lain, telah diberikan oleh Arnold Pacey "The application os scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. that involve people and organizations, living things and machines". Dari definisi ini nampak, bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalain perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan politik.
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk "Technology is a "set of means" created by people to facilitate human endeavor". Dari definisi tersebut, ada beberapa esiensi yang terkandung yaitu :
•    Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknotogi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
•    Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat artificial
•    Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga teknologi dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung dari sudtit pandang analisis
•    Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia). Sehingga teknologi harus mampu meningkatkan performansi (kinerja) kemampuan manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 entitas Yang terkandung dalam teknologi yaitu, skill (Keterampilan), Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat Keras).
Teknologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (Engineering) yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakanuntuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

2 . Pengertian informasi
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan system informasi manajemen. Pengertian Informasi, definisi informasi, pengertian data, definisi data, data dan system.

3. Pengertian komunikasi
    Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa.
    Secara umum, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan baik itu gagasan, pikiran, atau ide dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan Menurut Harrold D. Lasswell, komunikasi adalah cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect, atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh (efek) Bagaimana.

5. Pengertian Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi, menurut Onong Uchjana Effendy, adalah Kemampuan teknik berlandaskan ilmu pengetahuan mengenai proses berlangsungnya komunikasi melalui media massa.

4. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Pada zaman modern yang semakin maju ini komputer telah mengalami evolusi sehingga sudah mencapai generasi kelima yang telah melahirkan generasi baru yaitu terjadinya penggabungan antara Teknologi Komputer dan Komunikasi sehingga sering di sebut sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dibuat untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah dengan mudah dan cepat. Adapun perkembangan computer dari waktu kewaktu.
Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap prosesimasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
•    Lebih cepat
•    Lebih luas sebarannya, dan
•    Lebih lama penyimpanannya.
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikanpembuatnya. Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Pada zaman modern yang semakin maju ini komputer telah mengalami evolusi sehingga sudah mencapai generasi kelima yang telah melahirkan generasi baru yaitu terjadinya penggabungan antara Teknologi Komputer dan Komunikasi sehingga sering di sebut sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dibuat untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah dengan mudah dan cepat. Adapun perkembangan computer dari waktu kewaktu

    4. Pengertian Masyarakat
Masyarakat  bisa diartikan sebagai pergaulan hidup manusia sehimpun orang yang hidup bersama dalam sesuatu tempat dengan ikatan aturan tertentu, juga berarti orang, khalayak ramai. Menurut Hasan Sadily memberi pengertian bahwa masyarakat ialah “Kesatuan yang selalu berubah, yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan terjadi proses perubahan itu”.
Sedangkan menurut Plato masyarakat ialah “merupakan refleksi dari manusia perorangan”. Suatu masyarakat akan mengalami keguncangan sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan intelegensia.
Dalam konsep An-Nas bahwa masyarakat adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dengan mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara sesamanya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hubungan manusia dengan masyarakat terjadi interaksi aktif. Manusia dapat mengintervensi dengan masyarakat lingkungannya dan sebaliknya masyarakat pun dapat memberi pada manusia sebagai warganya. Oleh karena itu, dalam pandangan Islam, masyarakat memiliki karakteristik tertentu.
Prinsip-prinsip ini harus dijadikan dasar pertimbangan dalam penyusunan sistem pendidikan Islam. Masyarakat merupakan lapangan pergaulan antara sesama manusia. pada kenyataannya masyarakat juga dinilai ikut memberi pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan dan perilaku manusia yang menjadi anggota masyarakat tersebut. Atas dasar pertimbangan ini, maka pemikiran tentang masyarakat mengacu pada penilaian bahwa:
1.    Masyarakat merupakan kumpulan individu yang terikat oleh kesatuan dari berbagai aspek seperti latar belakang budaya, agama, tradisi kawasan lingkungan dan lain-lain.
2.    Masyarakat terbentuk dalam keragaman adalah sebagai ketentuan dari Allah, agar dalam kehidupan terjadi dinamika kehidupan sosial, dalam interaksi antar sesama manusia yang menjadi warganya.
3.    Setiap masyarakat memiliki identitas sendiri yang secara prinsip berbeda satu sama lain.
4.    Masyarakat merupakan lingkungan yang dapat memberi pengaruh pada pengembangan potensi individu.
Dari beberapa penjelasan yang telah dijelaskan di atas, dapatlah diberi kesimpulan bahwa pengertian masyarakat yang penulis maksudkan ialah sekelompok manusia yang terdiri di dalamnya ada keluarga, masyarakat dan adat kebiasaan yang terikat dalam satu kesatuan aturan tertentu.

B. Macam-macam Teknologi Informasi Era Modern
1.    Mesin Cetak. Mesin Cetak pertama dibuat  oleh Johann Guttenberg.
2.    Analytical Machine. Diciptakan oleh Charles Babbage . Mesin ini memiliki kemampuan untuk memasukkan data, mengolah data, serta mengeluarkan bentuk outputnya dibuat kartu.
3.    Telegraf dan Kode Morse. Diciptakan pada 1873 oleh Samuel Morse bersama kedua kawannya.
4.    Film. Diciptakan pada tahun 1861 sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan gagasan yang ada atau menyampaikan pesan kepada orang banyak.
5.    Pesawat Telepon dan Fotografi. Diciptakan pada 1877 oleh Alexander Graham Bell yang dikembangkan untuk dipergunakan secara umum.
6.    Pita penyimpan magnetis. Ditemukan pada 1899.
7.    TV Tabung. Diciptakan oleh Zvorkyn pada 1923.
8.    Media penyimpan magnetic tape Diciptakan pada 1940.
9.    Hypertext. Hypertext adalah system pengkodean yang dikembangkan oleh Vannevar Bush.
10.    Komputer Digital. Diciptakan pada 1948 dengan nama ENIAC I yang terinspirasi oleh ditemukannya analytical machine.
11.    Transistor. Dikembangkan pada 1948 untuk mengganti tabung vakum agar bentuknya menjadi lebih kecil, lebih hemat energi, dan tidak menimbulkan panas     berlebih.
12.    Transistor Planar. Pada 1957, dikembangkan komponen elektronik transistor planar oleh Jean Hoerni.
13.    Jaringan computer Desentralisasi. Pengembangan system jaringan desentralisasi oleh RAND yang bertujuan mengendalikan system pengeboman dan peluncuran kendali dalam perang nuklir.
14.    Jaringan computer pertama. Pada 1969, ditemukan system jaringan computer pertama di Amerika Serikat     yang dibentuk dengan menghubungkan empat titik, yaitu Universitas of     California, SRI (Stanford), University of Utah, dan University California of     Santa Barbara, dengan kekuatan sebesar 50 kbps.
15.    Email. Ditemukannya program surat secara elektronik berupa pesan text atau emaildi awal kemunculannya. Ray Tomlinson menciptakannya pada 1972.
16.    Internet. Istilah Internet diperkenalkan dalam sebuah karya tulis mengenai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Setelah itu, dikembangkan     sebuah protokol jaringan dengan nama sama oleh grup DARPA. Pada 1981, dikembangkan CSNET dengan kapasitas 56 kbps untuk setiap institusi dalam     pemerintahan. Pada 1986, IERF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan koordinasi antara DARPA, ARPANET, DDN dan internet gateway.

C. Dampak Teknologi Informasi
1. Dampak Positif
    Dampak Positif dari munculnya Teknologi Informasi terhadap masyarakat adalah:
1.    Kita dapat menyelesaikan pekerjaan sengan semakin mudah dibantu perangkat yang semakin berkembang dan praktis.
2.    Kita mampu berkomunikasi dengan orang lain melalui fasilitas e-mail, chat, bahkan saling bertatapan hanya dengan melalui internet.
3.    Munculnya berbagai jenis jejearing sosial dari adanya teknologi informasi.
4.    Kita dapat dengan mudah untuk mencari informasi tentang suatu hal melalui internet.
5.    Kita juga dimungkinkan untuk berbelanja melaui internet.
6.    Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi bahkan internet dapat kita akses di    genggaman tangan kita sendiri, yaitu melalui handphone.
7.    Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
8.    Media pertukaran data, para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
9.    Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja   yang terjadi.
10.    Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
11.    Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

2. Dampak negatif
    Dampak Negatif dari munculnya Teknologi Informasi terhadap masyarakat adalah:
1.    Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.
2.    Munculnya budaya plagiarisme.
3.    Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini udah biasa kita sebut 'copast' copy paste.
4.    Munculnya pornografi/konten konten dewasa.
5.    Munculnya pencurian dengan mengambil/menghack.
6.    Mungkin ini merupakan kesenangan atau kelebihan ilmu si pencuri namun tetap saja pencurian itu tidak dibenarkan.
7.    Dengan semakin mudahnya berbelanja lewat internet kita dapat meningkatkan budaya konsumsi yang menimbulkan sifat boros dan tentu berefek tidak baik untuk kantong.
8.    Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu langsung.
9.    Dari perubahan sifat sosial tersebut mengakibatkan pola perubahan pada interaksi.
10.     Meluasnya perjudian.
11.    Dengan jaringan yang tersedia penjudi tidak perlu ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.




BAB III
PEMBAHASAN

    Mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran, sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adl firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.”  Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh produktif dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad ke-7. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dengan mudah mengambil dan mentransfer ilmu dan teknologi yg dimiliki dunia Islam dan dengan mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Begitulah menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan yg telah dikembangkan lebih dahulu oleh kaum muslimin kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme, tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam. Sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah mentuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dengan IPTEK  mereka pasti bisa mencapai apa saja yang ada di bumi ini. Dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit, bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di bumi dan langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak untuk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia.
    Sebenarnya masyarakat Barat itu sepatutnya harus dikasihani, karena akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tinggi  kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lbh pintar dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yang hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yang artinya “Celakalah bagi orang-orang kafir dgn siksa yg pedih. Mereka lbh menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu berbelok-belok. Mereka berada dalam kesesatan yg nyata.”
    Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dinikmati oleh masyarakat luas dengan cara yg belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Makanan lebih nikmat dan beraneka ragam, pakaian terbuat dari bahan yg jauh lebih baik dan halus, sarana-sarana transportasi dan komunikasi yang kecepatannya amat mengagumkan, gedung dan rumah tempat tinggal dibangun dengan megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran yang lebh tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yang lebh banyak lagi.
    Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang selalu menggeram karena sirat kerakusan manusia semakin merajalela, dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api kebencian di mana-mana. Kata orang bijak “di dunia sekarang ini nafsu manusia lebih besar daripada akal sehatnya.” Kebanyakan manusia di dunia, kini hanya mengingat kesenangan hidupnya dan lupa kepada Tuhannya. Manusia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tidak ada kelanjutannya dan tidak ada kehidupan kecuali di dunia saja.
    Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,  juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang,  maupun di waktu-waktu yg kan datang.  Demikian pula dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, serta analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yg disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yg baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agama yang sempit? Allah SWT telah berfirman yang artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.”
    Adapun peradaban modern yag begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih, seperti televisi, video player, alat-alat komunikasi, dan barang-barang mewah (gadget) lainnya, serta yang menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini, dapat berbuat apa saja. Kiranya faktor manusianya-lah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi manfaat, yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka, manakala manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Memang dalam abad teknologi dan era globalisasi ini, umat Islam hendaklah melakukan langkah-langkah strategis dengan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas iman dan takwa, serta tidak ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terutama mengenai teknologi komunikasi dan teknologi informasi.
    Namun seiring dengan adanya upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia (umat islam) pun harus lebih jeli menentukan pilihan ini. Untuk apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar utk menuruti keinginan-keinginan syahwat, lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat, dan menjadi pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari utk menegakkan syariat Allah, guna memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan seperti yg dikehendaki Allah serta untuk meluruskan kehidupan dengan berlandaskan pada kaidah moral Islam. Itulah pertanyaan dan tantangan bagi kita sebagai umat Islamyang haurs kita jawab dengan pemikiran yang berwawasan jauh ke depan. Terlepas dari problema dan kekhawatiran-kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas, kita sebagai umat Islam harus selalu optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan sosial dan tata nilai kehidupan yang dibawa oleh arus modernisasi, westernisasi, dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam, tetapi kesadaran umat Islam utk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi, meskipun hanya segolongan kecil umat, yaitu mereka yang tetap teguh untuk menegakkan nilai-nilai Islam.
    Berdasarkan penelaahan mengenai diatas, penulis dapat memaparkan tahapan pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan lain sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.
Setelah dirasakan bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan cara konvensional, orang mulai melihat kelebihan lainnnya, seperti menggantikan sarana pengiriman surat dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting, mendengarkan musik, dan sebagainya dimana pada tahapan ini orang sudah mulai menginvestasikan kepada perangkat komputer. Dari manfaat yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang.

A.    Sejarah Penerapan Teknologi dalam Peradaban Islam
    Di era keemasan Islam, para cendekiawan Muslim telah mengelompokkan ilmu-ilmu yang bersifat teknologis sebagai berikut; ilmu jenis-jenis bangunan, ilmu optik, ilmu pembakaran cermin, ilmu tentang pusat gravitasi, ilmu pengukuran dan pemetaan, ilmu tentang sungai dan kanal,  ilmu jembatan, ilmu tentang mesin kerek, ilmu tentang mesin-mesin militer serta ilmu pencarian sumber air tersembunyi. Para penguasa dan masyarakat di zaman kekhalifahan Islam menempatkan para rekayasawan (engineer) dalam posisi yang tinggi dan terhormat.  Mereka diberi gelar muhandis. Banyak di antara ilmuwan Muslim, pada masa itu, yang juga merangkap sebagai rekayasawan.
    Al-Kindi, misalnya, selain dikenal sebagai fisikawan  dan ahli metalurgi adalah seorang rekayasawan.  Selain itu, al-Razi juga yang populer sebagai seorang ahli kimia juga berperan sebagai rekayasawan. Al-Biruni yang masyhur sebagai seorang astronom dan fisikawan juga seorang rekayasawan.
    Selain itu, peradaban Islam juga telah mengenal ilmu navigasi, ilmu tentang jam, ilmu tentang timbangan dan pengkuran serta ilmu tentang alat-alat genial. Menurut al-Hassan, teknik mesin dan teknik sipil yang digolongkan sebagai ilmu matematika, bukan satu-satunya subyek teknologis yang dikelompokkan sebagai sains. Para ilmuwan Muslim memberi perhatian pada semua jenis pengetahuan praktis, mengklasifikasi ilmu-ilmu terapan dan subyek-subyek teknologis berdampingan dengan telaah-telaah teoritis,”  ungkap Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill   dalam Islamic Technology: An Illustrated History. Sejumlah kitab dan risalah yang ditulis para ilmuwan Muslim tercatat telah mengklasifikasi ilmu-ilmu terapan dan teknologis. Menurut al-Hassan, hal itu dapat dilihat dalam sederet buku atau kitab karya cendikiawan Muslim, seperti;  Mafatih al-Ulum, karya al-Khuwarizmi; Ihsa al-Ulum  (Penghitungan Ilmu-ilmu) karya al-Farabi, Kitab al-Najat, (Buku Penyelamatan) karya Ibnu Sina dan buku-buku lainnya.
    Para  rekayasawan Muslim telah berhasil membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan, jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit.  Sejarah membuktikan, di era keemasannya, peradaban Islam telah mampu membangun bendungan jembatan (bridge dam). Bendung jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan jembatan pertama dibangun di Dezful, Iran.
    Bendung jembatan itu mampu menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
    Selain itu, di era kekhalifahan para insinyur Muslim juga sudah mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam. Bendungan ini digunakan untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin, Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri lain di dunia Islam.
Pencapaian lainnya yang berhasil ditorehkan insinyur Islam dalam bidang teknik sipil adalah pembangunan penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum pertama kali dibangun oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Pada masa kejayaannya, pada malam hari jalan-jalan yang mulus di kota peradaban Muslim yang berada di benua Eropa itu bertaburkan cahaya.
    Selain dikenal bertabur cahaya di waktu malam, kota-kota peradaban Islam pun dikenal sangat bersih. Ternyata, pada masa itu para insinyur Muslim sudah mampu menciptakan sarana pengumpul sampah, berupa kontainer. Sesuatu yang belum pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.

B.    Cara Pandang Barat terhadap Teknologi
    Menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan lebih dahulu oleh kaum muslimin. Kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran.
Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah menuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dengan iptek mereka pasti bisa mencapai apa saja yang ada di bumi ini dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yang ada di bumi dn langit.
    Tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak untuk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keputusan terhadap segala permasalahan di dunia. Sebenarnya masyarakat Barat itu patut dikasihani karena akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tingg kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan semesta alam.
    Mereka lupa bahwasanya manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lebih pintar. Dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yang hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yang ada di dalamnya.

C.    Pandangan Islam terhadap perkembangan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi.
    Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban Barat, tanpa diiringi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional yang diakibatkannya. (Ahmad Y. Samantho.2004).
    Peradaban Barat modern dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju (kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan IPTEK, ekonomi dan militernya, maka kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia Timur & Selatan.
    Kemajuan Teknologi Komunikasi dan teknologi Informasi (IPTEK) di Barat, yang didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains (IPTEK) yang positivistik-empirik sebagai anak kandung filsafat-ideologi materialisme-sekuler, pada akhirnya juga telah melahirkan penderitaan dan ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada banyak manusia baik di Barat maupun di Timur.
    Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan IPTEK yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
    Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
    Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.
    Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa di tengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di dunia?
    Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah swt. Serta melawan pengaruh buruk budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan hawa nafsu).
    Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah swt dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.
    Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi (IPTEK) untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah swt dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang paling terkenal adalah ayat: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron [3] : 190-191.
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58]: 11 .
    Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-tanda) ke-Mahakuasa-an dan Keagungan Allah swt. Ayat tanziliyah/naqliyah (yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasul Allah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Quran), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu dan akal) akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala sesuatu dan segala eksistensi). Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif.
    Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut.
    Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan ayat-ayat suci Tuhan (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah saw — yang dipelajari melalui agama– , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan perwujudan/tajaliyat) Allah swt, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu Sumber yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

D.    Urgensi Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan.
    Dampak dari kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi informasi, dapat dirasakan pula terhadap segi pendidikan Islam. Yang notabene merupakan dasar sistem untuk kelanjutan generasi penerus umat Islam didunia. Adanya tuntutan modernisasi pendidikan yang menjadi ciri zaman sekarang memiliki dimensi dan kekuatan yang amat kuat dan dahsyat. Terjadinya evolusi semacam ini memang dilatarbelakangi berbagai alasan, dari perkembangan ekonomi, kemajuan teknologi, kebudayaan, sistem politik, dan teknologi komunikasi.
    Dampak sosial dari kemajuan teknologi komunikasi tentu memiliki dampak yang positif yang bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. menurut Marwah Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi. Pertama, dengan kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan menerima perubahan yang baik. Kedua, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat ukuwah Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat. Ketiga, dengan kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu memiliki SDM yang berkualitas.
Dampak globalisasi sebagai akibat dari kemajuan bidang informasi sebagaimana tersebut diatas terhadap dunia pendidikan. Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti perkembangan teknologi komunikasi dan unsur budaya lainnya aka mudah dipengaruhi oleh masyarakat.
    Ketika berhadapan dengan ide-ide modernisasi dan polarisasi ideologi dunia, terutama didorong oleh kemajuan teknologi modern, pendidikan Islam tidak terlepas dari tantangan yang menuntut jawaban segera. Secara garis besar tantangan–tantangan tesebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.    Terdapatnya kecendrungan perubahan sistem nilai untuk meninggalkan sistem nilai yang telah ada (agama). Standar kehidupan dilaksanakan oleh kekuatan ynag berpijak pada materialisme dan sekulerisme.
2.    Adanya dimensi besar dari kehidupan masyarakat modern yang berupa pemusatan pengetahuan teoritis.
    Bertolak dari kenyataan tersebut dalam konteks perubahan sosial ini pendidikan Islam mempunyai misi ganda yaitu:
1.    Mempersiapkan manusia muslim untuk menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi, mengendalikan dan memanfaatkan perubahan tersebut, mepersiapakan kerangka fikiran yang komprehensif dan dinamis bagi terselenggaranya proses perubahan yang berada diatas nilai-nilai Islam.
2.    Memberikan solusi terhadap akses negatif kehidupan modern yang berupa depersonalisas, frustasi, dan keterasingan umat dari dunia modern.
    Kedua misi diatas mengisyaratkan tugas berat yang harus dihadapi pendidikan Islam dalam rangka menuju perubahan umat Islam yang lebih baik, dan diperlukan kerangka pandang yang komprehensif dan relevan dalam dalam mengantisipasi tiap perubahan sosial sebagai kemajuam teknologi komunikasi dan teknologi informasi.









BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
    Manusia adalah makhluk yang unik. Ia tahu bahwa ia tahu dan ia tahu bahwa ia tidak tahu. Ia mengenal dunia sekelilingnya dan lebih dari itu ia mengenal dirinya sendiri. Manusia memiliki akal budi, rasa, karsa, dan daya cipta yang digunakan untuk memahami eksistensinya, dari mana sesungguhnya ia berasal, dimana berada dan akan kemana perginya. Pertanyaan-pertanyaan selalu muncul, akan tetapi pertanyaan itu belum pernah berhasil dijawab secara tuntas. Manusia tetap saja diliputi ketidaktahuan. Demikianlah sesungguhnya manusia, siapa saja, eksis dalam suasana yang diliputi dengan pertanyaan–pertanyaan. Manusia eksis di dalam dan pada dunia filsafat dan filsafat hidup subur di dalam aktualisasi manusia.
    Berdasarkan rasa, karsa dan daya cipta yang dimilikinya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) termasuk didalamnya adalah teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Namun, perkembangan teknologi yang luar biasa menyebabkan manusia “lupa diri”. Manusia menjadi individual, egoistik dan eksploitatif, baik terhadap diri sendiri, sesamanya, masyarakatnya, alam lingkungannya, bahkan terhadap Tuhan Sang Penciptanya sendiri. Karena itulah filsafat ilmu pengetahuan dihadirkan ditengah-tengah keaneka ragaman IPTEK untuk meluruskan jalan dan menepatkan fungsinya bagi hidup dan kehidupan manusia di dunia ini.
    Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Allah telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.
    Agama dan Ilmu pengetahuan-teknologi merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Namun, terlepas dari semua itu, perkembangan teknologi tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai agama Islam. Sebagaimana adigum yang dibangun oleh Fisikawan besar, Albert Einstin yang menyatakan: “Agama tanpa ilmu akan pincang, sedangkan ilmu tanpa agama akan Buta”.
    Untuk menghindari efek atau dampak dari perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi, sebagai umat Islam yang bijak dan taat pada aturan ajaran agamanya, hendaknya berawal dari diri sendiri dalam menyikapi terpaan perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Pergunakanlah manfaat yang postifnya apabila dampak dari perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi itu bisa bermanfaat dalam kehidupan umat Islam. Dan Jauhilah atau buanglah manfaat negatifnya apabila dampak dari perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi informasi itu cenderung bersifat menjerumuskan kedalam kebathilan. Dikarenakan agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,  juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang,  maupun di waktu-waktu yg kan datang.  Demikian pula dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, serta analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yg hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti mengherankannya.


















Daftar Pustaka
•    Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
•    Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta: 1998.
•    Effendy, Onong Uchana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005.
•    Drs. Akmal Hawi. Kapita Selekta Pendidikan Islam. IAIN Raden Fatah Press.
•    Drs. Hasbullah. Kapita Selekta Pendidikan Islam. 1996 PT Raja Grafindo Persada: jakarta.
•    Amir, Mafri. Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos, 1999.
•    Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995.
•    Sophiaan, Ainur Rofiq. Tantangan Media Informasi Islam, Antara Profesionalisme dan Dominasi Zionis. Surabaya: Risalah Gusti, 1993.
•    Hussain, Mohd. Yusof, et.al. Dua Puluh Lima Soal Jawab Mengenai Komunikasi Islam. Jabatan Komunikasi Pembangunan, Pusat Pengembangan dan Pendidikan Lanjutan, University Pertanian Malaysia, 1990.
•    ALHASSANAIN.COM
•    Situs    : www.google.com

Senin, 28 Mei 2012

CATATAN KULIAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI (Definisi dasar Perkembangan Teknologi Komunikasi)

Teknologi (Dimitri Mahayana). Teknologi berasal dari bahasa Yunani. Techne, artinya adalah keahlian. Logos, artinya ilmu atau pengetahuan yang berguna. Teknologi dapat diartikan sebagai keahlian yang disistematisasi dan diorganisasi menjadi pengetahuan berguna
Teknologi, secara bebas dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dasar (science) terhadap sesuatu untuk meningkatkan kegunaan atau nilai tambahan (added value).
Teknologi, menurut Prof. Dr. Iskandar Alisjahbana, Ing. (dalam tulisannya “Teknologi dan Kebudayaan) Cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software) sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca-indra, dan otak manusia.
Teknologi Komunikasi, menurut Onong Uchjana Effendy. Kemampuan teknik berlandaskan ilmu pengetahuan mengenai proses berlangsungnya komunikasi melalui media massa.
Teknologi Komunikasi, menurut Grant (1995). Sistem syaraf dari masyarakat kontemporer, mengirimkan, mendistribusikan, dan mengendalikan informasi, dan menghubungkan sedemikian banyak berbagai hal yang terpisah. 
Teknologi Informasi, Menurut Ely (1982). “mencakup sistem-sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua-arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer (termasuk personal computer dan komputer genggam yang baru), dan televisi (termasuk video disk dan video tape cassete)”.
Pada masanya, Istilah Teknologi Komunikasi (TK) dibedakan dari Teknologi Informasi (TI). TK mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, jaringan, content & nilai, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern dan TI termasuk merupakan bagian di dalamnya. Sedangkan TI dalam pengertian hardware atau perangkat kerasnya. TI identik dengan perangkat komputer dan kelengkapannya saja.
Menurut Alwi Dahlan. TK untuk segala sesuatu yang berkenaan dengan transmisi pesan, dari pengiriman sampai penerimaan, sedangkan TI menyangkut pengolahan dan penyimpanan informasi.
Dewasa ini, Dengan perkembangan konvergensi antara kedua teknologi itu, makin lama makin sukar membedakan TI dan TK. Keduanya saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, kedua istilah tersebut dapat dipertukarkan (exchangeable).
REVOLUSI KOMUNIKASI
Dissyanake (1983)
Ledakan (eksplosi) teknologi komunikasi yang ditandai dengan meningkatnya penggunaan satelit, mikro-prosesor, komputer, pelayanan radio, dan perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi yang ditempa oleh bidang sosial, ekonomi, politik, kultural, dan gaya hidup manusia
Schramm (1988)
Revolusi komunikasi merupakan bagian dari serangkaian perubahan yang berlangsung dalam sejarah kehidupan manusia. Jadi revolusi komunikasi adalah salah satu dari sekian revolusi yang terjadi di berbagai bidang, yakni revolusi politik, pendidikan, pertanian dan industri.
Marwah Daud Ibrahim
    Revolusi Komunikasi muncul karena adanya akselerasi eksponensial (begitu cepatnya hingga belum diketahui kapan akan mereda) dari perkembangan teknologi komunikasi dan penemuan media komunikasi yang luar biasa dibandingkan dengan perkembangan komunikasi yang beringsut lambat di awal peradaban manusia jutaan atau ribuan tahun yang lalu.


PENEMUAN DALAM BIDANG KOMUNIKASI
Menurut Schramm
“Dari bahasa lisan ke tulisan dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya 5 juta tahun. Dari tulisan ke percetakan sebanyak 5000 tahun. Dari percetakan ke media audio visual, fotografi, telepon, rekaman suara, radio, televisi, sekitar 500 tahun. Dari media-visual ke komputer modern kurang dari 50 tahun”.
Frederick Williams :
Manusia yang pertama muncul kira-kira 36.000 tahun yang lalu. Diperlukan waktu 12.000 tahun setelah itu untuk menemukan cara melukis pada dinding gua. Kemudian, tidak penemuan teknologi komunikasi selama 18.000 tahun. Pada 1000 SM manusia mengenal abjad untuk pertama kali. Percetakan ditemukan pada 1454 M. Selanjutnya, mulai tahun 1900 M terjadilah runtutan penemuan komunikasi yang menakjubkan. Selama 90 tahun terakhir ini, manusia telah menciptakan teknologi komunikasi yang jauh lebih banyak dari apa yang diciptakan selama 360 abad sebelumnya.
Ahli lainnya memberi istilah :
•     G. Lichteim dengan Post- bourgeois
•     Amitai Etzioni dengan post-modern
•     Roderick Seidenberg dengan post-historic
•     Daniel Bell dengan post-industrial
KESIMPULAN
    Pendekatan yang digunakan para ahli memang berbeda-beda dan berakhir pada konklusi yang beragam, tetapi semuanya mengakui akan pentingnya peranan teknologi komunikasi dan informasi dalam mempengaruhi dan membentuk masa depan. Apapun namanya, masyarakat yang akan datang ditandai dengan dominasi teknologi komunikasi.
Revolusi Bidang Komunikasi
•    Bahasa
•    Tulisan
•    Mesin cetak (1454;Guttenberg)
•    Telekomunikasi.
PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI
•    TERIAKAN, NYALA API/OBOR, HEMBUSAN ASAP & BURUNG
•    PONY EXPRESS (SURAT VIA KENDARAAN KUDA) (1860)
•    TELEGRAPH  dengan kode morse
•    TELEPON (1876); ditemukan oleh Alexander Graham Bell
•    BROADCASTING (1910 &1920)
•    SATELIT DI AS (1972) & INDONESIA (1976)
•    VIDEO SYSTEM (1980)
•    INTERNET (1990)
Karakteristik Teknologi Komunikasi
    Adanya kebebasan dan kesempatan memilih di antara berbagai metoda dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
    Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metoda dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini.
    Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi, dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
PENGGUNAAN MEDIA
Dizard (1997)
Rata-rata orang Amerika menghabiskan waktu 2700 jam pertahun menonton televisi atau mendengarkan radio. Dalam 337 hari mereka menghabiskan waktu + 8 jam sehari untuk hal tersebut. 800 jam lainnya diserap oleh media lain, seperti musik rekaman, buku, suratkabar, majalah dan internet.
Hamlin (1995)
Waktu penggunaan media, yakni selama 3500 jam tersebut, merupakan waktu yang sangat banyak digunakan oleh individu dibandingkan untuk aktifitas lain, termasuk bekerja atau tidur.
AKTIFITAS
Aktifitas yang paling banyak adalah aktifitas informasi, yaitu terkait dengan upaya memproduksi, memproses dan mendistribusikan informasi, contohnya mass media, telekomunikasi dan industri komputer.
Mereka yang bekerja untuk mencari, mengolah, menyimpan, memproses atau mendistribusikan informasi adalah pekerja informasi. Contohnya : Programmers, Produser TV, jurnalis, Public Relations, Advertising, Account Executive, Akuntan dan Sekretaris.
Media Konvergensi
Menurut Staubhaar dan La Rose (2000).
    Konvergensi adalah integrasi dari media massa, komputer dan telekomunikasi menjadi sebuah kesatuan secara teknologis dan institusi mendasar.
Kesatuan secara teknologis :
Beberapa teknologi yang terpisah menjadi satu.
Contoh :   
    Telepon ,komputer dan teknologi internet
    Ponsel Multimedia 
    Surat kabar digital
    Televisi multimedia
    Radio web.
    Institusi yang mendasar : Media pokok dan utama dalam melakukan aktifitas, melaksanakan tugas, melayani kebutuhan. Media yang mau tidak mau harus digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak lainnya.
    Konvergensi merekonstruksi pemikiran, pandangan dan pendirian individu mengenai pekerjaan dan karir. Karir-karir baru bermunculan dan berkembang luas. Individu dapat memiliki beberapa karir sekaligus.
    sesungguhnya teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling  tukar informasi dengan individu-individu lain. (rogers, 1986:2)
1.    teknologi komunikasi adalah alat
2.    dilahirkan oleh sebuah struktur ekonomi, sosial dan politik
3.    membawa nilai-nilai yang berasal dari struktur ekonomi, sosial dan politik tertentu
4.    meningkatkan kemampuan indera manusia; terutama kemampuan mendengar dan melihat
SEJARAH SINGKAT PERTEKOM:
i.    era komunikasi tulisan, 4000 sm –sekarang
ii.    era komunikasi cetak, 1456-sekarang
iii.    era telekomunikasi, 1844-sekarang
iv.    era komunikasi interaktif, 1946-sekarang
CIRI-CIRI KOMUNIKASI INTERAKTIF
1.    orang yang terlibat bisa berinteraksi dengan leluasa
2.    umpan balik, segera bisa diketahui
3.    penyampaian pesan dilakukan secara verbal maupun gambar
4.    menggunakan media interaktif.
    MEDIA INTERAKTIF adalah media yang dipakai untuk saling tukar informasi, baik untuk keperluan hiburan, pendidikan, bisnis, yang menggunakan komputer, telepon, atau layar tv.
    SATELIT DIGUNAKAN UNTUK
•    Komunikasi antar titik di permukaan bumi, seperti media komunikasi radio, TV dan Internet. Satelit komunikasi menerima, memperkuat dan mentransmisikan sinyal suara, musik, TV, telepon, telegraf, image, dan data dari satu titik ke titik lain di bumi. Jadi, satelit adalah repeater atau pengulang sinyal.
•    Titik acuan (point of reference), untuk menetapkan lokasi di ruang angkasa.
•    Mengamati bumi dan lingkungannya. Misalnya, lapisan ozon yang semakin tipis dan bumi semakin panas diamati melalui satelit.
•    Mengumpulkan dan melaporkan informasi ilmiah. Misal, satelit membuat rekaman gambar/foto adanya air di planet Mars, berarti terdapat kemungkinan adanya kehidupan di Mars.
GELOMBANG PERADABAN
    Gelombang Pertama (8000 SM)
     Gelombang Kedua (1700 SM – 1970 an)
     Gelombang Ketiga (> 1970 an)
Era Pertanian
•    Manusia sangat tergantung pada alam.
•    Kekayaan diukur dari lahan atau tanah.
•    Metodologi peperangan pada penguasaan lahan dengan senjata konvensional.
•    Agama sebagai kekuatan sosial yang dominan.
•    Brahmana, ulama dan pendeta mempunyai fungsi dominan dalam struktur dan sistem sosial.
•    Penguasa mengidentikkan diri sebagai wakil Dewa Langit atau Tuhan.
Era Industri
    Tenaga kerja dimobilisasi, dimotivasi, didisiplinkan untuk mengikuti metode dan ritme kerja manufaktur.
    Kekayaannya adalah modal atau kapital untuk membeli/membuat mesin dan mendirikan pabrik.
    Sasaran terletak pada penguasaan aset industri.
    Nation state mulai berperan secara dominan.
    Negara dan ideologi mempunyai fungsi dominan.
    Persenjataan modern berupa kapal perang, rudal dan kompleks industri untuk melindungi dan mendukung nation states.
Era Informasi
    Mata pencahariannya berkaitan dengan informasi.
    kekayaan diukur dari akses terhadap informasi.
    Produk yang diperebutkan adalah informasi.
    Korporasi dan market menjadi kekuatan yang menonjol.
    Agama dan negara masih berperan (berdampingan), namun korporasi dan market meningkat.
    Metodologi persaingan beralih pada penguasaan persepsi melalui komputer, media, chips dan informasi atau disinformasi.
    Kebudayaan adalah segala sesuatu yang memberi pengaruh pada perilaku manusia dalam berkomunikasi  dengan manusia lain sehingga tingkat pengetahuan manusia yang berkaitan dengan system ide atau gagasannya sangat ditentukan oleh kelompok masyarakat yang menaunginya.
    Perwujudan dari sebuah kebudayaan adalah perilaku manusia, bahasa, benda-benda, agama, seni, dan lain-lain yang akan membentuk sebuah peradaban manusia.
    Jadi, peradaban manusia adalah proses perwujudan dari kebudayaan manusia. Peradaban mempunyai kaitan erat dengan system masyarakat.
    Peradaban adalah hasil dari kebudayaan sendiri, contoh; praktik dalam pertanian, yang dari zaman ke zaman semakin berubah.
    Jadi, peradaban adalah sebuah system yang dihasilkan dari kebudayaan yang semakin maju dan modern.
    PESAN YANG DI BAWA TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Mendidik Pemakainya Untuk :
1.    Melakukan Demassifikasi
2.    Menyesuaikan Diri
3.    Meningkatkan Interaksi.
Dengan Teknologi Komunikasi :
i.    Berhubungan dengan individu di daerah/negara lain dengan cepat.
ii.    Menyalurkan aspirasi dan ekspresi yang pada gilirannya menjadikan mereka akrab satu sama lain.
iii.    Mengakses hasil-hasil kebudayaan yang muncul di berbagai daerah/negara
iv.    Meningkatkan partisipasi mereka dalam kehidupan sospol yang menyangkut seluruh daerah/negara.
MASYARAKAT INFORMASI
    Menurut Istilah Populer adalah Masyarakat yang telah terkena terpaan (exposure) media massa dan komunikasi global, masyarakat yang sadar informasi dan mendapatkan penerangan cukup (Dahlan).
Menurut Ilmu Komunikasi :
i.    Menjadikan informasi sebagai komoditas yang sangat berharga ekonomis.
ii.    Berhubungan dengan masyarakat lain dalam sistem komunikasi global.
iii.    Mengakses informasi Superhighway.
SUPERHIGHWAY
    Jaringan data elektronik yang di hasilkan oleh teknologi komunikasi yang canggih
     yang menghasilkan berbagai bentuk informasi dari seluruh pelosok dunia
    dan bisa di akses dengan menggunakan  video dan komputer (Jhon V. Pavlik).
INFORMASI SUPERHIGHWAY
i.    Berhubungan dengan individu/masyarakat lain di daerah/negara lain dengan cepat
ii.    Menyalurkan aspirasi dan ekspresi yang bisa menjadikan dirinya akrab dengan individu/masyarakat lain
iii.    Mengakses semua hasil-hasil kebudayaan yang muncul di berbagai daerah/negara.
    Kedua pengertian masyarakat informasi tadi menyiratkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara teknologi komunikasi dengan masyarakat informasi. Yang berhubungan dengan masyarakat informasi adalah informasi (yang di bawa teknologi komunikasi). Meskipun begitu masyarakat informasi sangat membutuhkan teknologi komunikasi.
KEDUDUKAN KOMPUTER SEBAGAI PEMBENTUK MEDIA BARU
    Pada awalnya, ada kesan bahwa; media baru adalah semua media interaktif. Dengan menggunakan komputer, seorang individu bisa berinteraksi dengan individu lain. SEMUA MEDIA = MEDIA BARU.
Ronald E. Rice  Frederick Williams
    Media baru yang dibentuk  komputer adalah media dalam pengertian yang sangat luas, yaitu bukan media massa, seperti surat kabar, radio, televisi, film.
    Komputer Merupakan Unsur Esensial Bagi Media Baru. Media Baru Tidak Mungkin Lahir Tanpa Komputer. Fungsi Komputer Sebagai Katalisator.
    Katalisator adalah sesuatu yg menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa.
    KOMPUTER adalah Aplikasi medium komunikasi elektronik yang bisa meningkatkan kemampuan manusia dalam berkomunikasi (Paulsell).
    MEDIA BARU adalah KONVERGENSI.

PENGARUH TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP  TELEVISI
Pengertian Televisi
    Kata televisi berasal dari kata tele dan visio, tele dari bahasa yunani yang berarti jauh dan visio  Atau vision dari bahasa latin yang berarti tampak atau penglihatan. Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
Sejarah Televisi
    Televisi berawal dari sebuah penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell).
    Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium dan melakukan beberapa percobaan  Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar. Setelah beberapa kurun waktu lamanya Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube).
    Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi  saja.

TV BERWARNA
    Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. Belajar dari pengalaman CBS, RCA mulai membangun sistem warna menurut formatnya sendiri. Mereka dengan cepat membuat sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna maupun hitam putih. Setelah RCA memperlihatkan kemampuan sistem mereka, format NTSC kemudian dijadikan acuan standart untuk siaran komersial pada tahun 1953.
    Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan teknologi, televisi dari waktu ke waktu mulai banyak perbaikan dan penambahan dari sisi teknologinya. Untuk waktu kedepan televisi perlahan mulai meninggalkan teknologi analog dan menginjak ke era yang disebut televisi digital dengan kemampuan dan kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya yang lazim disebut dengan teknologi IPTV [Internet Protocol Television].

SEJARAH PERKEMBANGAN TELEVISI DI INDONESIA
    Pada tahun 1962 menjadi tonggak pertelevisian Nasional Indonesia dengan berdiri dan beroperasinya TVRI. Pada perkembangannya TVRI menjadi alat strategis pemerintah dalam banyak kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga kegiatan-kegiatan politik. Selama beberapa decade TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia, dan menjadi “ corong “ pemerintah. Sejak awal keberadaan TVRI, siaran berita menjadi salah satu andalan. Bahkan Dunia dalam Berita dan Berita Nasional ditayangkan pada jam utama.
    Tonggak kedua dunia pertelevisian adalah pada tahun 1987, yaitu ketika diterbitkannya Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor : 190 A/Kep/Menpen/1987 tentang siaran saluran terbatas, yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Seiring dengan keluarnya Kepmen tersebut, pada tanggal 24 agustus 1989 televisi swasta, RCTI, resmi mengudara, dan tahun-tahun berikutnya bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta baru, berturut-turut adalah SCTV (24/8/90), TPI (23/1/1991), Anteve (7/3/1993), indosiar (11/1/1995), metro TV (25/11/2000), trans TV (25/11/2001), dan lativi (17/1/2002). Selain itu, muncul pula TV global dan TV 7. jumlah stasiun televisi swasta Nasional tersebut belum mencakup stasiun televisi lokal – regional.

DAMPAK MARAKNYA KOMUNITAS TELEVISI SWASTA
    Sering menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, baik positif atau negatif. Pada satu sisi masyarakat dipuaskan oleh kehadiran mereka yang menayangkan hiburan dan memberikan informasi, namun di sisi lain mereka pun tidak jarang menuai kecaman dari masyarakat karena tayangan-tayangan mereka yang kurang bisa diterima oleh masyarakat ataupun individu-individu tertentu.

KELEBIHAN TELEVISI
    Kemampuan televisi yang sangat menakjubkan untuk menembus batas-batas yang sulit ditembus oleh media masa lainnya. Televisi mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografis, ia juga hadir di ruang-ruang publik hingga ruang yang sangat pribadi. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (gerak atau live) yang bisa bersifat politis, informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Oleh karena itu, ia memiliki sifat yang sangat istimewa.

MANFAAT TELEVISI
    Kemampuan televisi yang luar biasa tersebut sangat bermanfaat bagi banyak pihak, baik dari kalangan ekonomi, hingga politik. Bagi kalangan ekonomi televisi sering dimanfaatkan sebagai media iklan yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk pada konsumen. Sementara, bagi kalangan politik, televisi sering dimanfaatkan sebagai media kampanye untuk menggalang masa, 
    contohnya : banyak pihak yang menilai kemenangan SBY di Indonesia dan JFK di Amerika sebagai presiden adalah karena kepiawaian mereka memenfaatkan media televisi. Belakangan, televisi pun sering dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai media sosialisasi sebuah kebijakan yang akan di ambil kepada masyarakat luas, seperti yang belakangan adalah sosialisasi tentang kenaikan harga BBM dan tarip dasar listrik. Kehadiran televisi banyak memberi pengaruh positif dalam masyarakat, terutama yang terkait dengan kemampuannya untuk menyebar informasi yang cepat dan dapat diterima dalam wilayah yang sangat luas pada waktu yang singkat.

KARAKTERIKSTIK TELEVISI
Audiovisual
    Televisi memiliki kelebihan , yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). Jadi tidak hanya mendengar kata-kata  , musik dan efek suara , khalayak juga dapat melihat gambar yang bergerak. Karena sifatnya yang audiovisual pula , maka acara siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar , baik gambra diam seperti foto maupun  video rekaman.
Berpikir dalam Gambar
    Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran suatu acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in the picture). Begitu pula komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah, ia harus dapat menyampaikan keinginannya kepada pengarah acara tentang penggambaran atau visualisasi dari acara tersebut.
Pengoperasian Lebih Kompleks
    Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan banyak orang. Untuk menayangkan suatu acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembawa berita saja dapat melibatkan 10 orang.

PENGARUH TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TELEVISI
    Teknologi komunikasi merupakan suatu perangkat keras, nilai-nilai sosial, atau organisasi yang digunakan individu untuk menyampaikan pesan, mengumpulkan informasi, dan saling bertukar ilmu dalam lingkup tertentu  Teknologi komunikasi dapat mempengaruhi perilaku manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, Pengaruh ini dapat memberikan suatu yang positif seperti halnya mempermudah individu untuk menyampaikan suatu pesan atau justru sebaliknya, individu dapat memanfaatkan teknologi komunikasi ini untuk suatu hal yang negatif seperti halnya copyright, pelecehan, pencemaran nama baik dan sebagainya. Khusus pada televisi, pada saat ini televisi dapat digolongkan dalam suatu kebutuhan yang primer. Kebanyakan masyarakat saat ini menganggap televisi bukan media hiburan semata akan tetapi sudah dianggap sebagai suatu kebutuhan yang primer.
    Mengingat televisi pada beberapa puluhan tahun yang lalu digunakan sebagai perangkat komunikasi yang langka dan hanya beberapa kalangan yang sanggup memilikinya. Jauh berbeda dengan era globalisasi saat ini. Fungsi televisi yang semula hanya sebagai alat komunikasi banyak berubah dan memberi pengaruh yang besar terhadap penontonnya. Televisi bisa mengerutkan dunia dan melaksanakan penyebaran berita dan gagasan lebih cepat. Dengan adanya media televisi dunia kelihatan semakin kecil dari sebelumnya. Kita bisa memperoleh kesempatan untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang apa yang terjadi di dunia. Berita-berita aktual bisa langsung disebarkan ke berbagai pelosok dunia secara langsung. Gempa bumi, penyakit menular, kriminalitas, peristiwa olah-raga terkini yang terjadi di belahan bumi bisa disaksikan bersama-sama oleh berjuta-juta orang. Media televisi telah bisa menyatukan hati semua orang melalui informasi yang diberikan.
DAMPAK DARI PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEVISI
    Dampak positif ini antara lain adalah dengan adanya televisi masyarakat jadi lebih mudah untuk memperolh informasi secara lengkap dan cukup cepat walaupun jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal kita. Seperti informasi perkembangan teknologi dan ekonomi di daerah Kalimantan bisa kita peroleh melalui siaran berita televisi ketika kita tinggal di Yogyakarta. Selain itu dengan televisi dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah melalui suara pemirsa atau mengawasi kebijakan pemerintah sebagai watch dog yang juga dilakukan oleh media massa tv. Juga dengan tv, pemerintah bisa kebijakan atau peraturannya kepada masyarakat mengingat jangkauan dari tv yang cukup luas Televisi juga bisa digunakan masyarakat untuk memperoleh hiburan dengan acara hiburan yang ditayangkan oleh media massa televisi. Juga dengan televisi,masyarakat bisa mengetahui suatu tindakan penyimpangan sosial yang kurang baik yang di tayangkan lewat tayangan berita kriminal dan lain-lain. Maka dampak positif itu memang diharapkan terjadi dan diharapkan bisa membantu dan juga mempermudah manusia dalam perolehan informasi dan kegiatan komunikasi secara efisien dan cepat sesuai dengan kebutuhan manusia yang semakin menginginkan kemudahan.
    Dampak negatif yang sangat berbahaya dan sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan msyarakat terutama masalah penyimpangan sosial yang dihadapi.Dampak negatif itu antara lain anatara lain adalah : masyarakat lebih gemar menontonnya dan menjadikan tv sebagai "teman" daripada bersosialisasi dengan sesama manusia.Sehingga kesadaran untuk bersosialisasi antar sesama manusia menjadi luntur dan berkurang

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF  TELEVISI BAGI ANAK-ANAK
    Penelitian MRI (2001) terhadap para ibu yang diungkapkan oleh Puspito (Almira online)  menyebutkan bahwa  siaran televisi memberikan : Dampak positif bagi anak-anak mereka. Diantara dampak positif tersebut adalah menambah wawasan anak, anak menjadi lebih cerdas, anak dapat membedakan yang baik dan jahat, serta dapat mengembangkan keterampilan anak. Dampak negatif yang ia lihat pada anak mereka, yaitu berperilaku keras, moralitas negatif, anak pasif, dan tidak kreatif nilai sekolah rendah, kecanduan menonton, dan perilaku konsumtif.

PENGARUH YANG DITIMBULKAN ACARA TELEVISI TERHADAP AUDIENS
    Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. Contoh: acara kuis di televise.
    Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang ditayangkan televisi.
Contoh: model pakaian dan rambut dari bintang televisi yang kemudian digandrungi atau ditiru secara fisik.
    Dampak prilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: “Pengabdian” yang mengintemalisasikan kesehatan bagi masyarakat.


INTERNET
    Ledakan Internet di Indonesia sendiri terjadi sekitar tahun 1994. Sebelumnya Internet sudah masuk ke Indonesia melalui jaringan akademis dan pusat riset, sehingga hanya golongan akademis dan peneliti yang dapat memanfaatkannya. Itupun masih terbatas pada fasilitas e-mail saja. Nicholas Negroponte sendiri mengakui, “…bahwa pertumbuhan host Internet tercepat pada kwartal ketiga 1994 terjadi di Argentina, Iran, Peru, Mesir, Filipina, Federasi Rusia, Slovenia dan Indonesia.” (Being Digital, Mizan, 1998, hal. 184).
    Di Indonesia, jumlah pengguna Internet menurut perkiraan sebesar 1 juta orang dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut sangatlah kecil dibandingkan dengan rasio pengguna di Amerika Serikat. Berdasarkan data yang didapat dari APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) dari 11.000 Sekolah Menengah Umum (SMU) di Indonesia, kurang dari 2% yang mempunyai sambungan ke Internet. Itu pun terkonsentrasi di wilayah Jabotabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa.
    Kondisi ini sangat memprihatinkan dan menjadikan Indonesia tertinggal jauh dibanding negara-negara lainnya yang telah terbiasa memanfaatkan Internet untuk pendidikan di sekolah-sekolah. Di sisi lain, memasuki abad ke-21 ini, diperkirakan kebutuhan tenaga ahli di bidang teknologi informasi akan meledak dan berbagai urusan diperkirakan hampir semuanya akan berbasiskan Internet.
    Menurut mentri riset dan tekhnologi (hatta rajasa), melihat hasil penelitian human indeks dari 150 negara, indonesia hanya ada di posisi ke 110. Sedangkan dari achievement technology, Indonesia menduduki nomer 61 dari 64 negara. Maka dari itu, Indonesia harus terus menerus berinovasi dan menghasilkan buah karya atau produk dari IPTEK, sehingga penanaman IPTEK terhadap anak-anak sebagai generasi penerus harus diupayakan sedini mungkin, sehingga pada masa yang akan datang Indonesia pasti akan dapat menyaingi negara-negara lainnya dalam hal teknologi.
    Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995).
    Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
    E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).

KONSEKUENSI SOSIAL TEKNOLOGI KOMUNIKASI
MAKNA KONSEKUENSI SOSIAL PEMAKAIAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
    Salah satu cara untuk melihat pengaruh teknologi komunikasi pada kehidupan sosial adalah, melihat konsekuensi sosial pemakaian teknologi komunikasi.  Konsekuensi sosial dengan dampak sosial pemakaian teknologi komunikasi memiliki makna yang berbeda.  Perbedaan konsekuensi sosial dan dampak  sosial adalah pada unsur logis dan kesadaran. Konsekuensi sosial mengandung unsur logis dan kesadaran, sedangkan dampak sosial tidak mengandung unsur logis dan sadar.
ASPEK SOSIAL DAN BUDAYA
    Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Teknologi komunikasi memiliki keterkaitan dengan masalah sosial,  ekonomi, politik dan budaya.
Konsekuensi Sosial Teknologi Komunikasi
1. Perubahan Hubungan Sosial
2. Transformasi Sosial.
Munculnya masyarakat informasi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    Informasi menjadi senjata strategis;
    Pemilihan. informasi menjadi dasar konflik antara pernerintah dan pengusaha; (iii) informasi tidak lagi gratis;
    Semua informasi yang bernilai tinggi akan tersimpan dalam bentuk digital;
    Pustaka akan dipenuhi oleh buku-buku pintar elektronik;
    Pustaka dunia akan muncul dalam bentuk informasi elektronik;
    Konsep manusia tentang  privacy,  security dan pemilikan berubah;
    Pertukaran informasi meruntuhkan batas-batas budaya dan wilayah;
    Konflik akan terjadi antara pemakai dan manajemen sistem informasi;
    Orang-orang yang menjadi "spesialis informasi" akan menjadi sangat berkuasa (Dalam Tanduklangi, 1993:127).
    Teknologi dan pada hakekatnya prilaku manusia adalah untuk berkomunikasi .Menurut Colin Cherry (1957) : Komunikasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling mengunakan komunikasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan. Teknologi adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja atau Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan Seseorang. Bisa di sebut bahawa teknologi berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial. Konsekuensi sosial teknologi komunikasi yaitu merupakan  dampak dari penggunaan teknologi komunikasi : Dengan adanya teknologi lahirlah inovasi-inovasi baru yang mempermudah hidup manusia, dan terjadilah perkembangan ilmu pengetahuan, karena teknologi lahir dari sebuah ilmu. namun secara negatif teknologi komunikasi memberikan dampak pada kehidupan social, ketika norma-norma yang berlaku tidak sesuai lagi dengan yang ada saat ini, seringnya terjadi kejahatan teknologi yang merugikan masyaraka tidak hanya itu dampak teknokom bisa merusak moral dan akhlak kita.
Dampak Konsekuensi Sosial Teknologi komunikasi terbagi dua, yaitu :
1. Dampak Positif
• informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima masyarakat
•  hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja
• sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat
•   sarana untuk hiburan
•  adanya “share” budaya antar daerah ataupun antarnegara.
2. Dampak Negatif Teknologi Komunikasi
• Timbulnya jenis kejahatan baru, seperti penipuan, pornografi, pengiriman email  Sampah (spam), pengiriman virus,dll.
• Mengurangi sifat sosial manusia karena  cenderung  lebih suka berhubungan  lewat internet daripada bertemu secara langsung.
• meningkatnya angka pengangguran .
• Kurangnya ruang privasi
• Bisa membuat seseorang kecanduan dan penggunaan tidak sesuai kondisi.
• Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
• Dari sifat sosial dapat mengakibatkan perubahan Pola masyarakat dalam berinteraksi.

TINDAKAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARI PENYALAHGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
•    Gunakan teknologi  yang dikuasai untuk menjalin hubungan  dengan Teman atau orang-orang di dunia nyata, jangan terobsesi  untuk mencari Teman-teman baru di facebook, twitter, atau sosial media lain karena ke-Cenderungan yang terjadi (tidak memberikan nilai persahabatan yang Mutualisme).
•    Jika ingin mencari teman-teman baru di dunia maya, carilah komunitas Positif  yang sering melakukan pertemuan di dunia nyata . Karena Komunitas ini akan mengasah kemampuan komunikasi kita dan sering Memberikan inspirasi  dan dukungan pada kehidupan kita.
•    Menolak ajakan teman untuk menyimpan atau melihat hal-hal yang Menyangkut pornoaksi dan pornografi.
•    Menonaktifkan handphone pada saat kuliah atau pelajaran berlangsung  Agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
•    Memanfaatkan teknologi komunikasi seperlunya.

JURNALISME ONLINE
Jurnalisme
    Kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, menerbitkan berita melalui koran dan  majalah  atau memancarkan berita melalui televisi, radio dan internet.
Jurnalisme Online di Indonesia

ERA REFORMASI (1998)
    Dari situlah kemudian tercetus keinginan untuk  membentuk berbagai jurnalisme online. Dengan bertumpu pada tampilan apa adanya detikcom menjadi media jurnalisme online pertama yang melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet Indonesia. Karakteristik Jurnalisme Online REAL TIME, UNSUR MULTIMEDIA, BERSIFAT INTERAKTIF, NON ORGANISASI RESMI.

Kelebihan Jurnalisme Online
    Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar atau chat room. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi tersaji. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).

Kekurangan Jurnalisme Online
    Tidak ada ukuran pasti tentang siapa penerbit berita online, sehingga dapat diklaim oleh beberapa pihak.  Adanya kecenderungan mudah lelah saat membaca sajian di berita-berita online  yang panjang. Banyak terjadi kesalahan penulisan yang dikarenakan ketergesa-gesaan dalam proses penulisan. Berpotensi mengakibatkan cyber crime (kejahatan dunia maya) seperti pencuikan, penipuan, dan berbagai tindak criminal lainnya. Menurunnya minat baca di perpustakaan akibat lebih praktisnya media online. Meningkatkan plagiat akibat mudah dicurinya karya-karya yang tersaji di media online.
Dampak umum Jurnalisme Online
Negatif
    Informasi dari internet dapat menembus jarak dan waktu serta menyebar ke mana pun, hal semacam ini membuat pemerintah tidak sepenuhnya bisa mengontrol informasi yang beredar karena saking luasnya.
Positif
    Masyarakat bisa lebih open minded dengan informasi-informasi yang ada.


ONLINE PR
    Perkembangan Public Relations baik sebagai ilmu maupun profesi tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Pengaruh teknolog komunikasi terhadap PR dapat berbentuk sebagai alat/media PR ataupun bentuk baru dari kegiatan PR, yang memunculkan istilah cyber PR, Net PR, dan nama lain bentuk kegiatan atau bidang kajian PR dalam dunia cyber (dunia maya). Banyak perusahaan PR membuka media yang diterbitkan mingguan dengan jangkauan luas untuk mengirim pesan secara langsung kepada konsumen dan menanggapi keluhan konsumen. Sejumlah perusahaan membuka situs world wide web (www) yang pertama kali didirikan pada musim semi tahun 1995 oleh Edelmen Public Relations World Wide dan Fleischman-Hillard.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan para praktisi PR dalam menggunakan internet :
1.    PR harus menyadari bahwa publik/khalayak bisa mengakses semua press release atau news release yang dikirimkan melalui internet atau server.
2.    Publik dapat mengakses press release dalam home page yang ada di www (bila perusahaan memiliki home page).
3.    PR dapat membuat mailing list dari publiknya. Mailing list adalah perangkat elektronik yang dapat menyebarkan press release kepada publiknya melalui kontak email.
Keuntungan PR dalam menggunakan internet :
a.    Informasi cepat sampai pada publik.
b.    Internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi dan promosi.
c.    Siapapun dapat mengakses internet
d.    Tidak dapat terbatas oleh ruang dan waktu.
e.    Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara langsung.
    Lebih jauh, Shel Holtz (1999),dalam bukunya Public Relations On The Net menyebutkan pendekatan strategi PR diantaranya :
•    Pertemuan pihak manajemen dengan perwakilan kantor pajak.
•    Mengadakan open house untuk menginformasikan program-program perusahaan yang telah mempekerjakan karyawan lokal (komunitas) dengan memiliki keahlian memadai.
•    Mengirim press release tentang investasi perusahaan sebagai informasi komunitas (lokal) dan dampaknya terhadap sosial ekonomi mereka.
•    Membuat situs web perusahaan untuk membentuk citra di mata publiknya.
•    Berpartisipasi dalam kelompok diskusi tertentu dan membicarakan tentang perkembangan dan situasi negara.
•   
MENGUKUR EFEKTIVITAS KEGIATAN PR ON LINE
    Pertama, menghitung jumlah orang yang mengunjungi situs perusahaan dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya dalam website tersebut. Kedua, laporan penjualan bulanan dari pengecer resmi. Ketiga, mengukur tingkah laku khalayak. Keempat, memantau liputan media. Kelima, memantau penambah database.


HUKUM DAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Etika dan Hukum dalam Teknologi komunikasi
    Dalam dunia Teknologi Informasi (atau IT/Information Technology), masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum bermunculan, mulai dari penipuan, pelanggaran, pembobolan informasi rahasia, persaingan curang sampai kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat diselesaikan secara memuaskan melalui hukum dan prosedur penyidikan yang ada saat ini, mengingat kurangnya landasan hukum yang dapat diterapkan untuk perbuatan hukum yang spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti.
    Terdapat dua jenis peraturan, yaitu peraturan tidak tertulis berupa norma yang berlaku, dan peraturan tertulis berupa perundang-undangan yang secara resmi disahkan oleh suatu lembaga yang berwenang. undang-undang jelas mengatur apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan. Begitu pula dalam teknologi informasi, terdapat norma yang membatasi seseorang dalam menghadapi teknologi ini berupa etika dan moral, dan terdapat pula hukum dan perundang-undangan yang mengatur dengan jelas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
1.    Undang-undang Hak Cipta dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
    Undang-undang hak cipta mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2002. Seseorang atau lembaga yang mendaftarkan hasil karyanya kepada lembaga yang berwenang akan mendapatkan perlindunga hukum. Dalam Undang-undang RI No 19 tahun 2002 tersebut dijelaskan bahwa:
    a. Hak cipta
    b. Pencipta
    c. Ciptaan
    d. Pemegang hak cipta
    e. Pengumuman
    f. Perbanyakan
    g. Program komputer
    h. Lisensi
2.    Bentuk dan aturan Hak Cipta
    Pelanggaran atas hak cipta seseorang akan dikenai sanksi hukum sesuai dengan pasal 72 Undang-Undang Hak Cipta. 19 Tahun 2002 yang menyatakan :
a. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.0000,00 (lima miliar rupiah).
b. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
c. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
    Tindakan penggunaan teknologi informasi yang bertentangan dengan moral dan undang-undang yang berlaku dan banyak dibicarakan saat ini, antara lain:
a.Hacking/cracking
b.Pembajakan
c. Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral dan etika kita
Penjelasan:
a.Hacking/cracking
    Tindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh: cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.
b.Pembajakan
    Mengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.
c.Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral dan etika kita
    Membuka situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika. Teknologi internet yang dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai negatif. Orang yang tahu akan manfaat internet dan memanfaatkan secara positif akan mendapatkan hasil yang positif pula, dan begitu juga sebaliknya.

“TELEKOMUNIKASI” PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
DEFINISI TELEKOMUNIKASI
    Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa. Telekomunikasi berasal dari 2 suku kata, yakni: “Tele” yang berarti  Jauh (jarak) Dan “Communicate” yang berarti komunikasi atau proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Jadi, Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian INFORMASI dari suatu tempat ke tempat lain melalui media.

SEJARAH TELEKOMUNIKASI
PADA MASA PERMULAAN
    Pada masa ini, telekomunikasi dilakukan menggunakan media yang sangat sederhana. Drum sederhana yang terbuat dari lempengan yang berbentuk silender yang kedua ujungnya di tutupi oleh kulit binatang seperti kulit sapi, digunakan oleh masyarakat asli Afrika, New Guinea dan Amerika Selatan. Sehingga bila dipukul akan menimbulkan bunyi keras yang dapat terdengar sampai jarak yang jauh. Di Indonesia pada masa lampau ketika Islam sudah memasuki Indonesia, alat seperti itu digunakan untuk menandakan akan adanya suatu adzan yang mengisyaratkan masuknya waktu shalat.

PADA MASA ROMAWI
API
    Pada abad ke-5 sebelum Masehi, kerajaan Yunani kuno dan Romawi menggunakan api untuk berkomunikasi dari gunung ke gunung atau menara ke menara.
ASAP
    Pada abad ke-2 Masehi bangsa Romawi menggunakan asap sebagai media telekomunikasi. Mereka membangun jaringan telekomunikasi yang terdiri dari ratusan menara hingga mencapai 4500 kilometer.

PADA MASA PERTENGAHAN
AIR (TELEGRAF AIR)
    Pada abad ke-4 sesudah Masehi, Aeneas the Tactician mengusulkan sistem telekomunikasi menggunakan air yang disebut hydro-optical telegraph. Sistem telekomunikasi ini memanfaatkan ketinggian air sebagai kode-kode dalam berkomunikasi.

PADA MASA REVOLUSI PERANCIS
MESIN TELEGRAF MEKANIK
Pada masa Revolusi Perancis, Claude Chappe menemukan alat telekomunikasi yang disebut mechanical-optical telegraph atau sering disebut semaphore. Alat tersebut berupa suatu batang yang dapat digerakkan menggunakan tali sehingga bisa membentuk berbagai simbol/huruf yang jumlahnya mencapai 196 (huruf besar, kecil, tanda baca dan angka). Alat tersebut dipasang di atas atap gedung sehingga bisa terlihat dari jarak jauh.

PADA ABAD 18 MASEHI
MASA INI DISEBUT SEBAGAI MASA TELEKOMUNIKASI ELEKTRIK
TELEGRAF ELEKTRIK DAN TELEPON
    Telegraph elektrik komersial pertama dibangun di Inggris oleh Sir Charles Wheatstone dan Sir William Fothergill Cooke. Jaringan telegraph elektrik ini beroperasi dengan jangkauan 21 kilometer di the Great Western Railway pada 9 April 1839. Samuel Morse, bersama Alfred Vail berhasil membangun suatu telegraph yang bisa merekam pesan ke dalam gulungan kertas. Sepuluh tahun kemudian (1876), telepon konvensional ditemukan oleh pemuda berusia 29 tahun bernama Alexander Graham Bell dan asistennya, Thomas Watson (22 tahun). Pada masa itu, telepon merupakan penemuan sangat penting karena bisa mengirimkan pesan suara melalui jaringan kabel.

PADA ABAD 19MASEHI
MASA INI DISEBUT SEBAGAI MASA TELEKOMUNIKASI BERBASIS KOMPUTER
    Sejak ditemukannya komputer elektronik pada dekade 1930-an, perkembangan telekomunikasi menjadi sangat cepat. Berbagai usaha dilakukan untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya. Pada tanggal 11 September 1940, George Stibitz berhasil mengirimkan masalah-masalah komputasi menggunakan teletype ke Complex Number Calculator di New York dan menerima hasil komputasinya di Dartmouth College, New Hampshire.
    Pada dekade 1960-an, para peneliti mulai melakukan penelitian tentang packet switching yang memungkinkan data-data dikirim ke komputer-komputer lain tanpa melalui mainframe yang terpusat. Pada tanggal 5 Desember 1969, para peneliti berhasil membuat suatu jaringan 4-node antara the University of California (Los Angeles), the Stanford Research Institute, the University of Utah dan the University of California (Santa Barbara). Jaringan komputer ini selanjutnya menjadi ARPANET, yang pada tahun 1981 sudah berisi 213 node. Pada bulan Juni 1973, suatu node dari luar Amerika ditambahkan ke dalam jaringan komputer tersebut. Kemudian hal inilah yang merupakan cikal bakal dari berkembangnya era internet pada sekarang ini.

PADA ABAD 20 MASEHI
MASA INI DISEBUT SEBAGAI MASA TELEKOMUNIKASI CYBER
    Kehadiran internet membawa perubahan yang sangat besar bagi dunia telekomunikasi. Saat ini, jutaan komputer sudah terhubung ke jaringan internet dan menyediakan sangat banyak informasi yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja di seluruh dunia. Berbagai aplikasi berbasis internet sudah banyak digunakan, seperti e-commerce, e-learning, video conference, e-government, dan sebagainya. Dengan semakin banyaknya sumber informasi di internet, maka muncullah beragam mesin pencari (search engine) yang sangat memudahkan pengguna internet dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.

PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
TELEPON
    Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Tetapi, penemu Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.
    Pada dasarnya perkembangan telekomunikasi di Indonesia khususnya dalam telepon, telah dikuasai asing sejak zaman kolonial yaitu saat di mana Telkom baru berdiri. Indosat pun sejak awal lahirnya pada 1967 tidak luput dari peran pemodal asing. Baru pada 1980 pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham Indosat, sehingga menjadi BUMN.

RADIO
Perkembangan radio di Indonesia juga mengalami proses yang sangat panjang, yaitu dari zaman kekuasaan Hindia Belanda, zaman pendudukan Jepang, dan berikutnya zaman Indonesia Merdeka. Pada zaman kekuasaan Hindia Belanda, radio mulai berkembang di Indonesia. Radio yang pertama muncul di Indonesia yaitu Bataviasche Radio Vereeniging (BRV) di Jakarta (batavia). BRV secara resmi berdiri pada tanggal 16 Juni 1925. Sejak BRV berdiri, muncul radio siaran lainnya seperti Nederlandsch Indishce Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung, dan Medan. Di Surakarta berdiri Solossche Radio Vereeniging (SRV) dan di Yogyakarta berdiri radio Mataramse Vereeniging voor Omroep (MAVRO). SRV dapat dipandang sebagai pelopor munculnya radio siaran yang diusahakan oleh bangsa Indonesia. SRV didirikan oleh Mangkunegara VII dan Sarsito Mangunkusumo pada tanggal 1 April 1933.
    Pada tanggal 11 September 1945, para pemimpin radio sepakat untuk mendirikan radio siaran yang bernama Radio Republik Indonesia (RRI).  Ketika didirikan, RRI memiliki 8 stasiun radio siaran yang terdapat di delapan kota di Jawa (bekas Hoso Kyoku) suatu stasiun radio milik jepang. Kemudian pasca kemerdekaan Indonesia sampai sekarang, perkembangan radio semakin pesat, hal ini ditandai dengan munculnya stasiun-stasiun radio Swasta di berbagai daerah Indonesia.

JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER TERBAGI DUA, YAITU :
JARINGAN KOMPUTER LAN (Local Area Network) DAN JARINGAN KOMPUTER GLOBAL “INTERNET” (Interconnections Network)

JARINGAN KOMPUTER LAN (Local Area Network)
    Jaringan komputer LAN merupakan jaringan komputer lokal yang menghubungkan antara user (perangkat komputer) yang satu dengan yang lain di dalam suatu tempat atau wilayah yang terbatas/tertentu. Jaringan LAN inilah yang dapat menyatukan jaringan informasi data dari dalam kantor, antar gedung, kota, dan bahkan menyatukan seluruh wilayah dalam satu negara dalam hal penginformasian data. Sistem jaringan LAN adalah solusi yang tepat untuk system information management (SIM) disebuah perkantoran/perusahaan modern, singkat kata dengan LAN dapat menghubungkan sejumlah komputer (PC), sehingga dapat mengakses ke komputer dan periferal/perangkat keras lainnya seperti printer dan harddisk, bahkan sekarang ini dapat diintegrasikan dengan perangkat mesin atau peralatan telekomunikasi lainnya.

JARINGAN KOMPUTER GLOBAL “INTERNET” (Interconnections Network)
    Jaringan komputer global atau Internet merupakan jaringan komputer yang menghubungkan jaringan komputer LAN dari suatu tempat atau wilayah tertentu dengan wilayah lainnya, bahkan seluruh dunia dapat disatukan melalui internet ini, sehingga ada opini mengatakan bahwa “dunia itu akan semakin dekat dan sempit dengan adanya jaringan komputer global atau internet ini” . Jaringan komputer ini adalah gabungan antara sistem informasi data digit biner dengan sistem telekomunikasi telepon dan sistem gelombang radio (wireless). Sekarang ini tidak hanya komputer saja yang bisa mnggunakan jaringan internet, akan tetapi media konvergensi seperti smartphone juga dapat mengakses sistem informasi data itu. Teknologi telekomunikasi dalam internet, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. Saat ini terjadi persaingan yang ketat antara 2 teknologi komunikasi yaitu selular dan FWA (fixed Wireless Access).